Dalam jurnal kesehatan PLOS ONE disebutkan hasil survei kepada 128 dokter perihal rokok elektronik. Disebutkan, 67 persen responden setuju bahwa rokok elektro ialah penyelesaian untuk mengatasi kecanduan merokok. Bahkan, 35 persen dari dokter tersebut menganjurkan terhadap pasiennya yang ingin berhenti merokok.
Kesuksesan meninggalkan kebiasaan merokok berkat rokok elektronika juga dicicipi pembalap nasional Rally Marina (34). Setelah seminggu mencoba rokok elektronik beliau mengaku tidak lagi menikmati rokok konvensional.
"Dulu saya mampu habis dua bungkus rokok perhari. Pernah juga selama 3 hari hanya menghalangi setengah bungkus, namun setelah itu nggak kuat. Saya balas dendam, eksklusif 4 kemasan dalam sehari," katanya saat dihubungi.
Ia pertama kali menjajal rokok elektro ketika berjumpa sobat-temannya di Malaysia. "Beberapa sobat yang dulunya juga perokok telah berhenti. Katanya memakai vapor (rokok elektronik) selaku pengganti. Kemudian aku diberi satu set untuk dicoba," paparnya.
Seminggu setelah mencoba rokok elektronik, dia mengaku cuma mencoba dua batang rokok karena rokok elektroniknya masih di-charge. "Ketika ada sobat yang membawakan sebungkus rokok dari Singapura saya coba rasanya bukan main pahit dan acuh taacuh," kata ibu satu anak ini.
Rally mengaku sudah merasa nyaman dengan rokok elektronika. "Uapnya itu beda dari asap rokok biasa. Rasanya acuh taacuh, tidak berbau, dan tidak berbahaya buat orang lain," ujarnya.
Ketika dia menjajal rokok tembakau lagi beliau mengaku tak mendapatkan kenikmatan rokok. Sekarang cium asapnya pun aku terusik. Dulu waktu masih merokok berdiri tidur suka batuk-batuk dan ada riak, sekarang sudah tidak ada," ujarnya.
Kesuksesannya meninggalkan rokok tembakau lalu dia tularkan terhadap sang suami Fitra Eri (39). Fitra yang juga berprofesi sebagai pembalap ini mengaku sejak permulaan tidak berniat untuk berhenti merokok.
"Saya dikasih kado istri vapor. Setelah dicoba ternyata enak dan eksklusif berhenti merokok," katanya. Pasangan yang bertemu di lintasan balap itu sekarang memakai rokok elektronik yang tidak mengandung nikotin.
Kendati demikian, ia tetap tidak ingin kalau anaknya sebuah dikala menjajal rokok elektronika. "Saya akan beritahu bahwa rokok elektronika ada bahayanya," ungkapnya. Fitra juga tidak menyarankan orang yang tidak merokok untuk mencoba rokok elektronika. "Lebih baik tidak sama sekali," tandasnya.
Post a Comment for "Berhasil Berhenti Merokok Berkat Rokok Elektronik"