Banyak perempuan enggan menggunakan KB dengan cara suntik atau pil, alasannya KB dengan cara tersebut besar lengan berkuasa terhadap periode subur dan berat badan. Oleh karena itu, kesudahannya banyak pasangan suami istri yang tidak menggunakan metode KB, sehingga kepadatan penduduk kian banyak.
Bagi anda, pasangan suami istri yang tak mau melakukan KB dengan cara suntik atau minum pil KB. Sekarang, ada cara yang lebih efektif dan efisien untuk melakukan KB, yakni KB dengan tata cara kalender.
KB sistem kalender ialah cara kontrasepsi sederhana yang dapat dijalankan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan kekerabatan selama masa subur (ovulasi) sang istri berjalan. Kaprikornus, dengan memakai metode kalender tersebut pasangan suami istri dapat merencanakan kehamilannya.
Untuk melakukan KB dengan metode kalender, anda apalagi dulu harus mengenali siklus periode subur istri anda. Kaprikornus, istri anda akan mengalami kala subur dalam waktu satu bulan sekali. Biasanya kala subur terjadi pada hari ke-16 sesudah hari pertama menstruasi atau 14 hari sebelum siklus menstruasi.
Wanita sehat akan memiliki tiga tahapan dalam siklus menstruasi, yakni :
1. Masa tidak subur sebelum ovulasi.
2. Masa subur (ovulasi).
3. Masa tidak subur sehabis ovulasi.
Namun, yang harus anda ketahui bahwa kala subur pada setiap wanita berlawanan-beda. Jika anda ingin memakai KB dengan sistem kalender, sebaiknya anda melakukan pengamatan kepada siklus menstruasi istri anda. Berikut ini, akan aku jelaskan cara menjumlah dan mengenali era subur (ovulasi) istri anda.
Cara menjumlah kala subur
1. Jika siklus menstruasi istri anda “teratur” (28 hari)
Apabila siklus menstruasi istri anda teratur dan terjadi setiap 28 hari sekali, maka :
a. Hari pertama dalam siklus menstruasi, anda hitung sebagai hari ke-1
b. Jadi, era subur istri anda akan terjadi pada hari ke-12 sampai hari ke-16 dalam siklus menstruasi tersebut.
Contoh :
Jika istri anda menerima haid pada tanggal 10 April, maka tanggal 10 April dijumlah sebagai hari ke-1. Oleh alasannya itu hari ke-12 akan jatuh pada tanggal 21 April dan hari ke-16 akan jatuh pada tanggal 25 April.
Jadi pada tanggal 21 April hingga tanggal 25 April, anda dianjurkan untuk tidak melakukan relasi alasannya adalah hal tersebut akan menjadikan kehamilan pada istri anda. Sebaiknya kerjakan korelasi sehabis tanggal 25 April, yakni kurun tidak subur sesudah ovulasi.
2. Jika siklus menstruasi istri anda “tidak terencana”
Apabila siklus menstruasi istri anda tidak terencana, maka seharusnya anda melaksanakan hal berikut ini:
a. Anda catat jumlah hari dalam siklus menstruasi istri anda selama 6 bulan (6 siklus menstruasi). Satu siklus menstruasi dihitung dari hari pertama haid bulan ini hingga hari pertama haid bulan selanjutnya. Jangan lupa catat panjang pendeknya siklus tersebut.
b. Untuk mengkalkulasikan hari ke-1 abad subur, gunakan rumus seperti ini :
“Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus menstruasi dikurangi 18”
c. Untuk mengkalkulasikan hari terakhir kala subur, gunakan rumus seperti ini :
“Jumlah hari terpanjang dalam 6 kali siklus menstruasi dikurangi 11”
Contoh :
Jika istri anda menerima haid dengan siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari. Maka, perhitungannya mirip berikut.
Hari pertama periode subur : 25 – 18 = 7 (hari ke-7 periode haid)
Hari Terakhir abad subur : 30 – 11 = 19 (hari ke-19 kurun haid)
Makara, kala subur istri anda dimulai pada hari ke-7 kurun menstruasi dan selsai pada hari ke-19 era menstruasi.
Pada hari ke-7 sampai hari ke-19 anda direkomendasikan untuk tidak melaksanakan korelasi karena hal tersebut akan mengakibatkan kehamilan pada istri anda. Sebaiknya kerjakan hubungan setelah hari ke-19, yakni abad tidak subur sehabis ovulasi.
Metode penanggalan
Yaitu mengenali era subur istri. Masa subur istri yakni 14 hari sesudah hari pertama menstruasi. Masa subur ialah dimana ovum/sel telur wanita telah matang dan siap untuk dibuahi. Para jago mengambil kemungkinan empat hari sesudah ataupun sebelumnya bisa terjadi periode subur.
Metode KB dengan penanggalan ialah jangan menumpahkan sperma kedalam rahim saat masa subur.
Misalnya:
Hari pertama menstruasi adalah tanggal 1 oktober. Maka asumsi tanggal suburnya ialah tanggal 14, berpatokan dengan maka empat hari sebelum dan sesudahnya. Jangan menumpahkan sperma ke dalam rahim pada dari tanggal 10-18 oktober. Jika menstruasi berhenti pada tanggal 7 Oktober,
Berarti waktu yang boleh:
-tanggal 8-9 Oktober kita boleh menumpahkan sperma ke rahim
-tanggal 19 Oktober hingga dengan menstruasi selanjutnya.
Untuk jaga-jaga bisa juga dipakai lima hari sebelum dan sesudahnya. Dan lazimnya 1 atau 2 hari setelah mentruasi yaitu waktu yang aman.
Bisa juga dibantu menggunakan kalender dengan menandai/membulatkan tanggal hari mulai menstruasi misalnya tanggal 5 Oktober, maka asumsi hari subur ialah tanggal 19. Empat hari sebelum dan setelah mempunyai arti tanggal 15-23 Oktober. Maka arsir merah atau tandai formasi tanggal tersebut di kalender dan menjadi standar bahwa rentang tanggal tersebut tidak boleh menumpahkan sperma ke rahim.
Setelah anda mengetahui sitem perkiraan kala subur tersebut. Maka, diharapkan anda dapat melakukan KB sistem kalender dengan baik dan dapat mencegah terjadinya kehamilan pada istri anda.
Post a Comment for "Cara Kb Yang Benar Agar Tidak Hamil"