Marcia menceritakan bahwa beliau juga mengalami kerontokan rambut akibat kanker.
Kanker anus (anal cancer) yang dialami Marcia termasuk kondisi yang jarang terjadi. Menurut American Cancer Society, kanker anus memang jenis kanker yang tidak umum.
Tanda dan tanda-tanda dari kanker anus adalah perdarahan rektal (berhubungan dengan rektum, bab tamat dari usus besar, sebelum anus).
Saat seseorang mengalami kanker anus, akan terjadi pendarahan kecil yang sering didugawasir, ada benjolan pada pembukaan anus, nyeri anus, keluar cairan dari anus, ada lendir keluar dari anus, anus berdarah, serta pergeseran buang air besar, termasuk diare dan konstipasi.
Kanker anus terkait akrab dengan bengkak menular seksual yang disebut human papillomavirus (HPV).
Bukti HPV terdeteksi pada sebagian besar kanker anus. HPV dianggap selaku penyebab paling umum dari kanker anus.
Orang yang berisiko terkena kanker anus antara lain aktual HIV, aktivitas seks anal, seks berubah-ganti pasangan, riwayat kanker leher rahim, vulva atau vagina, serta usia di atas 50 tahun.
Orang yang memakai obat untuk menekan sistem kekebalan, termasuk orang-orang yang telah menerima transplantasi organ, mungkin mempunyai kenaikan risiko kanker anus.
Ada aneka macam bentuk kanker anus, adalah tumor jinak, kondisi pra-kanker yang mengacu pada tumor jinak yang dapat menjadi ganas dari waktu ke waktu, kemudian ada kanker sel skuamosa, dan adenokarsinoma, bentuk kanker langka yang timbul dari kelenjar di sekeliling anus.
Perawatan dan pencegahan
Ada perawatan yang bisa dikerjakan untuk penderita kanker anus, tetapi tergantung pada stadium kanker dan kesehatan secara keseluruhan.
Kemoterapi dan radiasi dipraktekkan untuk mengobati kanker anus. Jika digabungkan, kedua perawatan ini saling meningkatkan kesempatan penyembuhan.
Pada saat kemoterapi, dokter akan menyuntikkan obat ke pembuluh darah. Bahan kimia tersebut kemudian akan menyebar ke seluruh tubuh dan membunuh sel yang berkembang dengan segera, mirip sel kanker.
Di segi lain, kemoterapi juga menghancurkan sel-sel sehat yang berkembang dengan cepat, tergolong yang ada di akses cerna dan di folikel rambut. Oleh sebab itulah efek sampingnya mirip mual, muntah dan rambut rontok.
Radiasi ialah perawatan yang menggunakan sinar bertenaga tinggi, seperti sinar-X dan proton, untuk membunuh sel-sel kanker.
Selama terapi radiasi, Anda diposisikan di atas meja dan mesin besar bergerak di sekeliling Anda, mengarahkan sinar radiasi ke area tertentu dari tubuh Anda untuk menargetkan kanker.
Efek samping radiasi mungkin termasuk kulit kemerahan dan luka di sekitar anus, serta mengeras dan menyusutnya lubang anus Anda.
Perlu diskusi dengan dokter sebelum melaksanakan terapi tersebut untuk menyaksikan kemungkinan yang terjadi.
Selain radiasi dan kemoterapi, perawatan lain yang mungkin dilaksanakan ialah reseksi. Dokter bedah akan mengangkat tumor kecil dan beberapa jaringan di sekitarnya.
Alternatif lain ialah reseksi abdominoperineal, untuk mengangkat anus, rektum, dan bab usus dengan operasi dan kolostomi (pembedahan untuk menciptakan lubang pada usus besar lewat dinding tubuh untuk mengeluarkan kotoran sebab adanya kelainan pada dubur dan sebagainya).
Usai kolostomi dilaksanakan, pasien tetap dapat menjalani kehidupan wajar , berolahraga, dan aktif secara seksual.
Sementara untuk pencegahan, bekerjsama tidak ada cara pasti. Namun, ada yang bisa dijalankan untuk mengurangi alhasil, adalah melaksanakan seks yang aman agar membantu mencegah HPV dan HIV. Anda juga mampu mendapatkan vaksinasi Gardasil dan Cervarix untuk melindungi kepada jerawat HPV.
Post a Comment for "Lebih Mengenal Tentang Kanker Anus"