Safelik Convert by Netralid
Done

Mungkinkah Menstruasi Dikala Hamil?

Ada pikiran lazim bahwa keadaan hamil mampu diprediksi dari jadwal menstruasi, telat atau tidak. Biasanya bila Anda hamil, Anda untuk beberapa waktu tidak datang bulan.

Ada anggapan umum bahwa kondisi hamil bisa diprediksi dari jadwal menstruasi Mungkinkah Menstruasi Saat Hamil?

Namun, dalam wawancara modern dengan InStyle, petenis Serena Williams mengaku terkejut mendapati dirinya hamil tujuh pekan padahal berkala menstruasi. Mungkinkah mampu mirip itu?

Para mahir setuju bahwa secara fisiologis sangat mustahil ada wanita yang tetap tiba bulan selama hamil.

“Itu bukanlah menstruasi, melainkan pendarahan,” ujar Dr Lauren Streicher, profesor kebidanan dan ginekologi di Northwestern University pada Daily Mail.

Pendarahan berbeda dari menstruasi. Sebagaimana dijelaskan laman Babycenter.com, setiap bulannya lapisan rahim perempuan menumbuhkan jaringan kaya darah yang tebal sebagai antisipasi menanam sel telur.

Jika Anda tidak hamil, badan akan membuang jaringan kaya darah tersebut sehingga terjadilah menstruasi.

Sebaliknya, jika Anda hamil, menukil situs Babycentre.co.uk, badan akan memproduksi hormon kehamilan yang disebut human chorionic gonadotrophin (hCG). Hormon ini berfungsi menjaga jaringan kaya darah tetap utuh dengan menghentikan siklus menstruasi, guna mendukung kemajuan janin selama kehamilan.

"Ketika sel telur sukses dibuahi selama ovulasi, Anda akan hamil dan tidak lagi mengalami menstruasi hingga sesudah bayi lahir," jelas seorang ahli kandungan dan ginekolog Dr Sherry Ross, MD, terhadap Popsugar.

Para mahir menegaskan bahwa pendarahan ringan atau yang Anda lihat seperti menstruasi dikala hamil itu bahu-membahu cukup umum terjadi pada wanita hamil. Terutama di trimester permulaan kehamilan.

Penyebabnya ada banyak, bisa serius bisa juga tidak. Utamanya, alasannya kehamilan itu sendiri, mampu sebab terjadi nanah dan iritasi.

Untuk perkara yang ringan, darah yang keluar umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan menstruasi normal Anda.

Dr Ross mengatakan bahwa ini sering terjadi bahkan pada kehamilan yang sehat, sehingga Anda tak perlu panik dan cemas.

Sebagian besar penyebabnya, lanjut dia, terkait dengan bayi yang tumbuh di dalam rahim. Makara, bila Anda tetap menstruasi ketika hamil, boleh jadi itu tanda embrio sedang berkembang.

Selain itu, mampu juga sebab Anda mengalami pendarahan implantasi. Kondisi ini terjadi dikala embrio menanamkan dirinya sendiri di lapisan rahim sehingga menimbulkan perdarahan berupa bercak ringan atau flek.

Dr Ross menerangkan bahwa bercak darah ini bahwasanya “tanda pertama kehamilan,” tetapi sering disalahartikan selaku menstruasi alasannya waktu terjadinya memang kerap bertepatan dengan siklus menstruasi.

“Jenis pendarahan ini terjadi pada 6-12 hari sesudah konsepsi (hari ke 24 sampai 26 dari siklus Anda),” jelas Dr Ross sembari menyertakan bahwa pendarahan implantasi lazimnya berwarna merah, coklat, atau merah muda dan disertai dengan kontraksi ringan.

"Proses tersebut berjalan selama dua hingga tujuh hari, dan sepertinya senantiasa terjadi pada jam 2 pagi," imbuh Dr. Elizabeth Nowacki, seorang ahli kandungan di St. Vincent Fishers Hospital Indianapolis dikutip Parents.com.

Dr Jonathan Schaffir dari Ohio State University Wexner Medical Center, dan Dr Thomas Ruiz dari Orange Coast Medical Center, kepada Self, memaparkan sejumlah penyebab lain terkait kehamilan.

Jika darah mirip menstruasi yang Anda lihat cukup banyak atau bukan berupa flek, kata Dr Ruiz, boleh jadi Anda mengalami pendarahan desidual. Proses terjadinya seperti-mirip menstruasi kebanyakan.

Ia menjelaskan, saat hamil embrio akan ditanam di satu dinding rahim dan umumnya di bab belakang. Namun, bila jaringan kaya darah Anda masih terbentuk dan belum melapisi seluruh rahim, ada kemungkinan beberapa jaringan itu luruh sehingga terlihat mirip menstruasi.

"Selain pendarahan desidual, plasenta juga mampu jadi penyebab,” ujar Dr Schaffir.

Pada permulaan kehamilan, darah yang berkumpul di antara plasenta dan dinding rahim Anda atau dalam perumpamaan medis disebut hematoma subkorionik, bisa memiliki peluang menyobek dinding rahim.

Sementara di trimester lanjutan, Healthline menulis bahwa bisa saja mengalami pendarahan dari plasenta previa dikala plasenta menutupi sebagian atau seluruhnya serviks. Lalu, mampu juga dari abrupsi plasenta ketika plasenta prematur memisahkan diri dari dinding rahim.

Meskipun kondisi-keadaan itu mampu mengembangkan risiko keguguran, observasi menunjukkan bahwa sebagian besar pemiliknya menjalani kehamilan yang sehat.

Terlepas dari alasan terkait kehamilan, Dr Schaffir menyebut bahwa Anda juga mampu mengalami pendarahan ringan balasan iritasi dan gesekan setelah olahraga intens atau usai berafiliasi seks.

Ia menyampaikan, wanita yang punya pembuluh darah erat dengan permukaan serviks juga potensial mengalami radang atau infeksi leher rahim sehingga tampakmacam menstruasi.

Namun, kalau darah yang keluar terlihat berlebihan, tegas Dr Ross, itu bisa mengindikasikan kehamilan tidak wajar . Misal, Anda mengalami kehamilan ektopik (luar rahim) atau keguguran. Gejalanya bisa terlihat dari warna darah yang merah dan banyak diikuti keram dan nyeri parah.

Post a Comment for "Mungkinkah Menstruasi Dikala Hamil?"

SAFELINK