Safelik Convert by Netralid
Done

Perubahan Badan Wanita Sesudah Melahirkan

Tubuh perempuan memang diciptakan sungguh luar biasa. Selama proses kehamilan, rahim ibu mampu mengembang sampai 500 kali lipat dari ukuran normal untuk menampung kandungannya, dan perut juga akan ikut membengkak menyesuaikan kemajuan dan kemajuan janin yang ibu kandung.

 kali lipat dari ukuran normal untuk menampung kandungannya Perubahan Tubuh Wanita Setelah Melahirkan

Ketika melahirkan, vagina (jalan lahir) juga dapat “menyesuaikan” semoga janin dapat dikeluarkan dari dalam rahim. Dan ketika proses melahirkan ini, tubuh ibu juga mampu menahan rasa sakit hingga 57 Del atau sama dengan rasa sakit akhir 20 tulang yang patah serempak.

Selama kurang lebih 9 bulan abad kehamilan tersebut, ibu juga mengalami beberapa unek-unek dikala hamil yang tentunya membuat rasa tidak tenteram. Belum lagi 3 bulan pasca melahirkan tersebut biasanya ibu juga masih harus menahan rasa sakit atau rasa tidak tenteram akhir masa nifas dan bekas Episiotomi ataupun bekas Caesar dikala melahirkan.

Bahkan selama kehamilan dan pasca melahirkan (kurun menyusui), payudara juga akan makin berisi (kencang) dan mampu memproduksi ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi yang ibu lahirkan.

Dari semua proses tersebut (selama proses kehamilan, persalinan, dan menyusui) yang sudah dilalui, badan ibu memang dapat kembali lagi seperti sediakala. Hanya saja itu memerlukan proses (waktu) dan tidak dapat kembali lagi 100 persen seperti semula. Maka dari itu sebagian besar perempuan yang melahirkan untuk pertama kali harus merelakan beberapa pergeseran pada bagian badan mereka, tidak seperti dahulu lagi mirip sebelum memiliki anak.

Lalu, apa saja pergantian yang sering dialami oleh ibu pasca kehamilan? dan bagaimana cara mengembalikan ke kondisi (bentuk) mirip semula? Berikut akan membahasnya untuk Anda.

Perubahan vagina pasca melahirkan


 kali lipat dari ukuran normal untuk menampung kandungannya Perubahan Tubuh Wanita Setelah Melahirkan

Ketika seorang perempuan hamil dan melahirkan, secara tidak langsung mampu menghipnotis kondisi dan pergeseran bentuk Miss V (vagina). Perubahan bentuk dan keadaan itu bisa terjadi karena persalinan normal maupun alasannya adalah dampak pergantian hormon dalam tubuh selama proses kehamilan maupun pasca melahirkan.

Berikut beberapa pergeseran pada vagina yang sering dikeluhkan oleh para ibu pasca melahirkan:

Vagina terasa longgar


Pasca melahirkan wajar , ibu mungkin mencicipi pergeseran pada vagina mirip terasa lebih lebar dan lebih sensitif. Hal ini bergotong-royong sesuatu yang normal, bahkan keadaan memar atau nanah mungkin juga akan mengikuti pergantian tersebut sesaat sesudah melahirkan. Berbeda ketika ibu melahirkan secara Caesar, bentuk vagina memang akan tetap sama, namun kerap kali terasa lebih lembab balasan pergeseran hormon.

Vagina memang diciptakan bersifat lentur dan dapat meregang sebab selain untuk mengakomodasi penis pada saat melakukan korelasi intim, juga untuk mengakomodasi keluarnya bayi pada saat persalinan. Maka dari itu, rata-rata vagina saat proses persalinan berjalan dapat meregang hingga 10 cm (pembukaan10), agar bayi bisa melewatinya. Hal ini merupakan proses alami imbas dari relaksasi otot-otot dasar panggul yang menciptakan otot-otot ini kehilangan kekuatannya sebab hormon Relaksin yang meningkat menjelang era persalinan.

Setelah melahirkan wajar , elastisitas vagina memang berkurang. Namun beberapa hari lalu, vagina akan mengalami pemulihan. Ukuran vagina akan kembali “mengecil” serta otot disekitar vagina dan panggul juga akan mengencang kembali, meski tidak akan sepenuhnya kembali ke bentuk semula mirip pada saat ibu masih perawan.

Namun selain dari itu, seberapa lebar vagina pasca melahirkan juga mampu tergantung pada beberapa aspek, tergolong gen bawaan, ukuran janin, berapa usang ibu mengejan, berapa kali ibu sudah melahirkan, dan apakah peregangan saat persalinan dibantu dengan forcep (alat untuk menolong mengeluarkan bayi) atau tidak.

Lalu bagaimana semoga vagina yang terasa longgar pasca melahirkan mampu kembali seperti semula?

Hal yang paling mudah yang bisa ibu kerjakan kapan saja dan dimana saja ialah senam kegel. Teknik senam Kegel ialah mengkontraksikan otot seperti menahan kencing selama 5 detik, kemudian kendurkan. Terus ulangi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut dengan mengembangkan usang waktu menahan kencing 15-20 detik. Lakukan secara sedikit demi sedikit, bila merasa otot-ototnya telah lebih berpengaruh, maka secara bertahap mampu memajukan jumlah Kegel yang dilakukan setiap hari.

Bila dilakukan secara terorganisir, maka bisa membantu pengencangan kepada perineum serta menolong mengembalikan kekuatan otot-otot yang mengelilingi pembukaan vagina, uretra dan anus. Selain meningkatkan kekuatan otot dan mengecangkan dinding vagina, latihan Kegel juga bisa menolong menghalangi inkontinensia di lalu hari. Dan ingat, hindari gerakan olahraga yang berlebihan dan khususnya mengangkat beban berat.

Selain senam Kegel, langkah-langkah alternatif yang bisa ibu kerjakan untuk mengembalikan kondisi vagina kembali mirip semula mampu dijalankan dengan mekanisme Fisioterapi dengan Vaginal Cone, Stimulasi listrik (NMES / Neuromuscular Electrical Stimulation), dan langkah-langkah operatif mirip Vaginoplasty (perbaikan otot, hampir mirip bedah kosmetik).

Bila dibutuhkan, ibu juga mampu mendiskusikan duduk perkara ini dengan seorang seksolog, mengingat seks bukan hanya masalah anatomi badan, tetapi lebih ke problem emosional.

Muncul ganjalan pada bekas Episiotomi


Saat ibu melahirkan normal dan mendapat langkah-langkah Episiotomi, maka unek-unek yang sering muncul yakni timbulnya pebengkakan atau benjolan warna merah, timbul Scar (jaringan parut bekas luka) atau bahkan timbul Keloid yang bersifat menetap disekitar bekas jahitan Episiotomi tersebut.

Untuk benjolan atau pembengkakan yang terjadi ialah reaksi perlawanan tubuh kepada basil. Sehingga dalam proses penyembuhan luka, kadang-kadang memang terjadi sedikit pembengkakan dan kemerahan. Asalkan jahitan luka tetap bersih, ibu juga tidak perlu khawatir, alasannya infeksi dan merah ini juga bersifat sementara, dan akan mengempes dengan sendirinya.

Sedangkan Hypertrophic scar dan Keloid akan lebih sukar dihilangkan. Terutama bagi ibu yang mempunyai bakat Keloid. Untuk menetralisir Keloid mampu memakai suntikan Kortikosteroid, Interferon, Terapi laser dan langkah-langkah bedah kombinasi Pressure Dressing dan langkah-langkah lainnya sesuai kondisi yang ada.

Bukan cuma itu saja, tindakan Episiotomi ini biasanya akan menimbulkan rasa nyeri yang berkepanjangan pada bekas jahitan vagina. Memang jahitan akan mengering dalam waktu 1-2 ahad dan akan sembuh total 3-6 bulan, tetapi pemulihan saraf yang terputus dikala dilakukan “pengguntingan episiotomi” mampu memerlukan waktu lebih lama. Cara menangani nyeri tersebut, ibu mampu berendam air hangat atau memakan obat pereda rasa nyeri. Dan cepat atau lambat rasa nyeri tersebut akan hilang dengan sendirinya. Hanya saja proses penyembuhan tiap perempuan berlainan-beda.

Tidak mampu menahan Buang Air Kecil (inkontinensia)


Lebih dari 40 persen wanita akan mengalami inkontinensia post-partum (tidak bisa menahan Buang Air Kecil setelah melahirkan). Hal itu terjadi karena saraf pada vagina mengalami mati rasa. Tidak hanya melahirkan normal, perempuan yang melahirkan melalui operasi Caesar juga mampu mengalami hal ini.

Gejala yang mungkin timbul yakni kadang-kadang ada sedikit urin yang keluar, terutama ketika ibu tertawa, batuk, atau bersin. Namun jangan khawatir, duduk perkara ini mampu menghilang dalam beberapa minggu setelah melahirkan.

Untuk mencegah dan menanggulangi inkontinensia, ibu disarankan untuk melatih otot dasar panggul secara berkala tiap hari adalah dengan senam Kegel yang sudah sebutkan pada poin diatas.

Peranakan turun “Prolapsus Uteri”


Kadang-kadang tekanan ketika mengejan dalam proses persalinan normal bisa menyebabkan peranakan turun. Artinya, satu atau lebih dari organ-organ panggul (mirip rahim, kantung kemih, atau dubur) turun ke arah vagina. Hal ini bantu-membantu jarang terjadi, cuma pada sekitar 10 persen wanita.

Resiko ini akan makin meningkat pada ibu yang melahirkan wajar hingga berkali-kali, melahirkan bayi dengan janin besar sekitar 4 kg atau lebih, riwayat persalinan dengan pertolongan alat mirip forcep atau vakum sehingga menimbulkan robekan pada jalan lahir, atau bisa juga alasannya jahitan Episiotomi yang terbuka dan tidak dijahit kembali.

Untuk menanggulangi problem ini ibu bisa mengunjungi Dokter untuk dirujuk pada andal Fisioterapi panggul, dan melakukan senam Kegel untuk memperkuat otot panggul semoga Uteri dan organ panggul lainnya tetap pada posisinya.

Vagina kering dan libido rendah


Setelah bayi lahir, waktu ibu akan terkonsentrasi untuk merawat bayi siang dan malam, hingga waktu istirahat (tidur) untuk ibu sendiri terabaikan. Selain itu pada abad menyusui ini kadar hormon Estrogen menurun dan hormon prolaktin berkembangsehingga badan mulai memproduksi ASI.

Namun tahukah ibu bahwa beberapa hal tersebut justru merupakan argumentasi mengapa keadaan vagina sehabis melahirkan menjadi kering dan libido menjadi rendah. Semakin lama ibu menyusui, semakin rendah kadar Estrogen maupun Libido, sehingga ibu tidak kesengsem melakukan kekerabatan seks pasca melahirkan.

Dalam kondisi seperti ini, ibu tetap perlu memerhatikan kebutuhan biologis suami yang telah sekian usang “puasa” selama era nifas berjalan. Gunakan cairan lubrikasi (pelicin) jikalau vagina yang kering menimbulkan relasi seks terasa nyeri. Berikan pemahaman pada pasangan untuk tidak buru-buru, kerjakan “pemanasan” terlebih dulu untuk merangsang keluarnya lubrikasi lebih banyak.

Perubahan perut pasca melahirkan


Perut buncitSeperti yang kita ketahui, badan seorang wanita akan mengalami pergantian secara drastis dikala perempuan tersebut sedang hamil. Hal ini pasti masuk akal mengenang janin yang dikandung oleh seorang wanita dari hari ke hari makin meningkat , sehingga membuat perut ibu terlihat semakin membengkak yang diikuti dengan meningkatnya berat tubuh ibu selama kala kehamilan tersebut.

Tetapi yang menjadi masalahnya yakni sulitnya mengembalikan bentuk tubuh kembali seperti semula pasca melahirkan, terutama pada bagian perut, karena bagian perut tersebut mengalami pergeseran terbesar. Sehingga banyak yang mengambil jalan pintas untuk melalukan Sedot lemak dan tummy tuck pasca melahirkan untuk mendapatkan perut ideal pasca melahirkan secara cepat.

Berikut beberapa pergeseran pada perut yang sering dikeluhkan oleh para ibu pasca melahirkan:

Perut tetap besar dan tampakkendur

Mungkin ibu akan berharap perut akan secepatnya kembali ke ukuran normal sesudah melahirkan. Tapi itu membutuhkan waktu sekitar 1,5-2 bulan sebelum rahim kembali ke ukuran sebelum hamil.

Walaupun perut wanita bersifat elastis, dengan kata lain perut itu seperti balon bisa membesar dan mampu mengecil kembali. Tetapi kalau ditiup terus, meskipun mengempes balon tersebut akan mengendur dan tidak bisa kencang kembali seperti ketika masih gres. Makara begitu halnya dengan perut ibu pasca kehamilan, meskipun perut mampu mengecil kembali namun biasanya tetap sedikit “menggelambir” atau kendur.

Bila ibu ingin mengembalikannya sama seperti semula, maka dibutuhkan usaha biar perut kembali ideal (rata dan kencang). Berikut beberapa cara mengecilkan dan mengencangkan otot perut pasca melahirkan, diantaranya ialah dengan: Menyusui bayi, mengatur teladan makan dan banyak minum air putih, serta lakukan olahraga yang berfokus pada otot perut, mirip sit up atau gerakan yoga yang mampu menolong mengembalikan keadaan perut kembali seperti semula. Ibu bisa meng konsultasikan dengan Dokter Anda untuk mencari tahu pola makan dan gerakan olahraga yang diusulkan khususnya bila ibu melahirkan secara Caesar.

Muncul Stretch Mark pada perut


Ibu hamil sungguh rentan terkena Stretch Mark alasannya kulit mengalami peregangan selama kurun kehamilan. Biasanya Stretch Mark akan mulai timbul saat ibu mengandung di usia 4-5 bulan, dan timbulnya Stretch Mark ini disertai oleh rasa gatal ketika hamil. Stretch Mark normalnya akan hilang sendiri, mulanya Stretch Mark saat hamil berwarna kemerahan yang memanjang dengan pola yang tidak beraturan. Stretch mark terjadi karena peregangan kulit, sedangkan jaringan elastis pada bawah kulit robek balasan peregangan tersebut, makanya timbul guratan yang tidak beraturan.

Setelah melahirkan guratan Strertch Mark tersebut lazimnya akan berganti, berwarna seperti perak, berikutnya makin samar dan menyatu dengan warna kulit Anda, meski tidak betul-betul hilang. Bila guratan tersebut lebih dalam, maka Stretch Mark tersebut dapat bersifat permanen sehingga lebih sulit dihilangkan dan tampak lebih terang sehingga mengganggu estetika (keindahan) perut ibu.

Maka dari itu tindakan pencegahan ketika hamil penting untuk dijalankan dengan cara mempertahankan kelembaban dan keelastisitasan kulit perut, salah satunya dengan minyak zaitun atau banyak minum air putih. Dan jangan menggaruk-garuk perut ibu dikala terasa gatal akhir peregangan kulit, alasannya adalah hal tersebut mampu memperburuk keadaan Stretch Mark yang muncul.

Setelah melahirkan ibu mampu memudarkan guratan Stretch Mark ini dengan cara alami mirip: Menggunakan lemon, wortel atau lidah buaya atau melakukan metode yang lebih cepat dan efektif dalam menghilangkan Stretch Mark mirip metode laser, mikrodemabrasi dan operasi plastik.

Muncul bekas Keloid pada bekas operasi Caesar


Selain guratan Stretch Mark yang muncul balasan peregangan perut, pada persalinan dengan tata cara Caesar juga akan meninggalkan bekas sayatan dan luka parut yang tidak mengecewakan besar dan panjang yang disebut dengan Hypertrophic Scar, dan pada beberapa kasus mampu juga bermetamorfosis Keloid.

Hypertrophic Scar dan Keloid, kedua hal tersebut sama-sama merusak estetika (keindahan) perut ibu pasca melahirkan dengan Operasi Caesar. Ini yang menciptakan keyakinan diri ibu menyusut dan menciptakan ibu merasa risih akan pergantian badan yang dialami ibu pasca melahirkan.

Keloid ini bekerjsama tidak ganas, tidak berbahaya serta tidak menular, hanya saja terkadang terdapat tanda-tanda gatal, nyeri serta mengalami pergantian bentuk (misalnya akan semakin menebal jikalau terjadi gesekan pada area tersebut). Pada masalah yang lebih parah, mampu mengganggu (menghambat) pergerakan dari kulit yang mengalami Keloid.

Umumnya, ibu yang tidak mempunyai bakat Keloid tidak perlu cemas dengan bekas luka pasca Operasi Caesar ini, alasannya luka akan hilang dan cuma meninggalkan bekas berupa warna yang berlawanan pada bekas jahitan luka tersebut, mampu cuma berbentukgaris-garis kehitaman atau berupa Scar putih. Namun kalau ibu mempunyai talenta Keloid, maka timbulnya Keloid ini akan tetap terjadi tanpa dapat dicegah.

Bagaimana jika Keloid ini timbul, apa yang bisa kita lakukan untuk menetralisir Keloid di perut pasca operasi Caesar? Yang mampu dilaksanakan dalam menghilangkan Keloid pada bekas jahitan Caesar adalah dengan menawarkan Suntikan Cortisone (Kortikosteroid), Penggunaan tata cara Laser, Bedah Operasi kombinasi, Penggunaan plester yang berisi gel Silikon, Interferon, dan Cryo therapy. Keterangan lebih lanjut silahkan baca pada: Cara menangkal dan menghilangkan Keloid akhir Caesar.

Perubahan payudara pasca melahirkan


 kali lipat dari ukuran normal untuk menampung kandungannya Perubahan Tubuh Wanita Setelah Melahirkan

Payudara kendur di usia mudaPasca ibu melahirkan dan memiliki anak, bab tubuh yang lain yang mengalami pergantian sifnifikan adalah payudara.

Banyak yang menginginkan mampu memiliki bentuk payudara yang besar sehabis melahirkan dan menyusui. Namun pada kenyataannya, tidak jarang yang mengalami bentuk payudara yang kendur dan juga lebih kecil sehabis melahirkan dan menyusui.

Berikut beberapa perubahan pada payudara yang sering dikeluhkan oleh para ibu pasca melahirkan:

Payudara terasa kencang sehabis melahirkan


1-2 hari pasca melahirkan ada kemungkinan payudara ibu akan tampak memerah, bisul, terasa sakit (nyeri) dan penuh. Pada hari ke 3-4, sehabis abses menyusut, payudara akan terlihat mengendur. Payudara Anda juga akan memproduksi banyak ASI (Air Susu Ibu) selama beberapa minggu ke depan, sehingga sebagian besar ibu akan mengalami kebocoran pada busana yang dikenakan.

Cara sederhana mengatasinya yaitu dengan menyusui. Bila ibu tidak menyusui maka perah ASI, namun jangan sampai kosong. Hal ini dikarenakan secara alami dikala payudara kosong, tubuh akan memproduksi kembali. Selain itu, ibu dapat melaksanakan kompres masbodoh untuk meredakan rasa nyeri. Bila nyeri berlanjut selama beberapa hari, seharusnya konsultasikan konsultasikan kepada Dokter, bisa jadi hal itu ialah tanda-tanda penyakit lain, contohnya bisul atau radang payudara.

Payudara menjadi kendur sesudah kurun menyusui


Perubahan bentuk payudara saat era menyusui yang kian berisi mungkin tidak akan menajadi duduk perkara buat ibu, karena ibu akan tampak lebih seksi. Namun pergantian pasca ibu menyusui yang terkandang menciptakan ibu menjadi kurang percayadiri, sebab payudara menjadi kendur dan turun.

Bagaimana mengencangkan payudara yang kendur akhir menyusui?

Banyak cara yang bisa ibu kerjakan untuk menambahdan mengencangkan payudara yang kendur balasan menyusui, baik secara medis (instan) maupun non medis (alami).

Metode instan dalam mengencangkan dan membesarkan payudara yang kendur yakni dengan metode operasi plastik (Mastopexy), implant, Lypo-Filling atau cara medis yang lain yang direkomendasikan. Tentu saja cara ini selain mahal, juga bukannya tanpa resiko.

Perawatan payudara secara alami dapat menjadi pilihan yang menawan dan kondusif untuk dilakukan. Asalkan dikerjakan secara rutin pastinya karenanya akan makin optimal. Berepa cara yang bisa ibu kerjakan yakni dengan melaksanakan pemijatan, memakai masker khusus, mengendalikan contoh makan seperti menyantap kuliner yang banyak mengandung Vitamin A, C dan E sebab vitamin tersebut berguna dalam memelihara kulit dan meningkatkan bikinan kolagen sehingga mampu mengencangkan kulit yang kendur.

Mengencangkan payudara kendur ini bisa juga dikerjakan dengan latihan (olahraga) yang fokus pada jaringan payudara dan otot di sekitar dada seperti Push Up, berenang, dan Chest Press and Pulls.

Kaki infeksi pasca melahirkan


Edema PostpartumPembengkakan kaki yang disebut edema ini tergolong wajar dan umumnya akan mereda dengan sendirinya, dalam waktu kurang lebih 10 hari sejak abad persalinan. Pembengkakan tersebut bisa saja merupakan lanjutan dari keadaan yang telah ada sebelumnya (utamanya ketika hamil tua), atau bisa jadi ibu baru mengalaminya selepas kurun persalinan.

Namun demikian bab badan yang mengalami pembengkakan ini bukan cuma terjadi pada daerah kaki saja, melainkan bisa seluruh badan (utamanya pada bagian wajah serta tangan), atau orang jawa menyebutnya dengan istilah “Sembab”.

Penyebabnya bisa alasannya adalah buatan cairan yang berlebih dan aspek hormonal selama abad kehamilan, bisa karena tekanan balasan pembesaran rahim dikala trimester tamat kehamilan, mampu alasannya adalah akhir dari proses persalinan yang dilakukan (misalnya harus mengejan dikala melahirkan wajar dan alasannya adalah suplai cairan dari Infus selama proses persalinan berjalan), atau mampu sebab Komplikasi penyakit saat kala kehamilan dan persalinan mirip Pre-Eklampsia, dan lain sebagainya.

Untuk menanggulangi Edema (Kaki infeksi) sehabis melahirkan ini mampu dilakukan dengan cara :

  • Mengatur contoh makan pasca melahirkan, terutama menyingkir dari masakan asin atau kuliner yang mengandung Natrium Klorida (NaCl) dan Sodium karbonat, termasuk penyedap kuliner yang sering ibu gunakan seperti MSG (Monosodium Glutamat).
  • Minum air putih sekurang-kurangnya8 gelas sehari, untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
  • Mengatur posisi kaki yang benar, jangan menyilang dan jangan menggantung sebab mampu menghalangi sirkulasi darah dan memperparah kondisi pembengkakan.
  • Merendam kaki dengan air hanyat yang dicampur garam.
  • Jangan menahan keinginan ingin Buang Air Kecil (BAK).
  • Melakukan olahraga ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah mirip yoga dan berlangsung-jalan kalem di sekitar rumah.

Rambut rontok pasca melahirkan


Rambut rontokHormon estrogen memperpanjang fase perkembangan rambut, sehingga rambut terasa lebih tebal dikala hamil. Setelah persalinan, hormon kembali wajar dan fase kemajuan rambut akan kembali lagi, ditandai dengan terjadinya kerontokan.

Sebagian besar perempuan hamil akan mencicipi rambut yang lebih tebal dan bercahaya akibat meningkatnya hormon estrogen selama kala kehamilan. Dan hormon estrogen memperpanjang fase kemajuan rambut. Sayangnya sesudah melahirkan, fase perkembangan rambut akan kembali. Tubuh secara alami akan melepaskan kelebihan helai rambut yang diperoleh selama kehamilan, inilah yang menciptakan seolah ibu mengalami kerontokan rambut parah. Mengapa mampu demikian? Karena sesudah melahirkan terjadi penurunan hormon (Estrogen) yang drastis.

Karena penyebab kerontokan rambut pasca melahirkan yakni terjadinya pergantian hormon, maka hal ini mustahil dihindari dan dilarang. Namun jangan cemas, problem rambut rontok pasca persalinan dan menyusui tidak akan membuat kebotakan pada rambut. Biasanya ini terjadi hanya sekitar 3-4 bulan setelah melahirkan, dan rambut akan kembali normal dalam jangka waktu 6-12 bulan.

Yang mampu ibu kerjakan untuk menghemat pengaruh kerontokan pasca melahirkan yaitu dengan :

  • Menjaga kebersihan rambut dengan rutin keramas.
  • Melakukan pemijatan kulit kepala setiap pagi selama 1-2 menit sebelum keramas, dan juga menerapkan Stimulant Scalp Mask, untuk mendorong kemajuan rambut kembali lebih singkat.
  • Memotong rambut, karena rambut panjang cenderung mudah rontok dan dan susah ditata.
  • Mengkonsumsi masakan yang mengandung protein, asam lemak esensial, vitamin B12 dan zat besi seperti kacang-kacangan, alpukat, bayam, daging merah, ikan, keju telur dan yang lain. Karena kuliner tersebut dapat menolong untuk mengatasi masalah rambut rontok pada ibu menyusui.
  • Hindari stres saat merawat bayi dan menyusui, karena stres ternyata dapat melemahkan sistem kekebalan badan yang mengakibatkan rambut menjadi rapuh dan mudah rontok. Cobalah untuk rileks dan menikmati setiap perubahan yang terjadi pada diri ibu pasca melahirkan supaya proses menyusui lancar dan rambut tidak rontok.

Perubahan kulit pasca melahirkan


Masalah kulit pasca melahirkan, tidak terbatas cuma pada melarnya beberapa bagian pada tubuh ibu yang dapat menyebabkan Stretch Mark, atau masalah lain mirip Scar dan Keloid. Ada persoalan kulit lain yang berkaitan dengan pergeseran hormon pasca melahirkan.

Berikut beberapa pergeseran pada kulit yang sering dikeluhkan oleh para ibu pasca melahirkan:

Melasma


Melasma juga diketahui selaku “topeng kehamilan” ialah sebuah keadaan dimana kulit di area paras mirip dahi, pipi dan sekitar verbal berwarna lebih gelap dari bab lain. Penyebabnya bisa karena meningkatnya hormon esterogen dan progesteron selama periode kehamilan, akhir faktor genetik, dan akibat paparan sinar UV (Ultraviolet) yang membuat kulit ibu menjadi lebih gelap.

Pada beberapa kasus, hiperpigmentasi seperti ini mampu memudar dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, namun tidak akan hilang sepenuhnya. Sebagai langkah-langkah pencegahan ibu dapat memakai tabir surya yang mengandung SPF 30 dan hindari terkena sinar matahari secara pribadi ketika berpergian.

Untuk merenggangkan penggelapan kulit yang disebabkan oleh keadaan Melasma, ibu dapat menggunakan produk kosmetik yang mengandung Kojic Acid (Asam Kojic) dan Asam Glikolat, disertakan dengan Hydroquinone. Namun ibu harus mendiskusikan terlebih dulu dengan Dokter Anda bila ibu ketika ini sedang dalam masa menyusui.

Atau gunakan krim muka yang kaya akan vitamin C, E dan A serta rajin melaksanakan Chemical Peeling untuk membantu proses pengelupasan kulit dan mengangkat sel kulit mati. Untuk ibu menyusui, hal ini aman dikerjakan sehingga ibu tidak perlu cemas. Namun jika ingin mengatasinya penggelapan secara alami, ibu dapat membaca postingan berikut: Cara memutihkan kulit secara alami.

Muncul abses


Penyebab nanah pasca melahirkan lazimnya dipengaruhi karena perubahan hormon. ketidakseimbangan kadar hormon di dalam tubuh inilah umumnya mampu mengakibatkan sekresi yang berlebih pada kelenjar minyak pada kulit wajah, sehingga terjadi penyumbatan pori-pori tampang yang selsai dengan tumbuhnya bisul di paras . Namun, rata-rata jerawat yang timbul pasca melahirkan menyerang area bawah paras dan leher.

Jerawat tersebut akan menghilang dengan segera, tetapi pada beberapa orang, bisa bertahan cukup lama dan menyakitkan. Untuk menangani persoalan bengkak ini ibu mampu menggunakan produk yang mengandung Benzoyl Peroksida yang mampu menembus pori-pori yang tersumbat dan membersihkan kotoran-kotoran di dalamnya. Zat ini aman untuk ibu menyusui. Namun bagi ibu dengan tingkat nanah cukup parah, seharusnya konsultasikan dengan Dokter kulit dan jangan lupa katakan pada dokter tersebut bahwa Anda sedang menyusui. Namun bila ingin mengatasinya infeksi hormon secara alami, ibu mampu membaca postingan berikut: Cara mengatasi problem bengkak akibat hormon.

Munculnya pembuluh vena


Peningkatan sirkulasi darah dan hormon mampu membuat pembuluh vena terlihat di permukaan kulit yang berbentuk mirip sarang laba-laba. Biasanya pembuluh vena ini timbul di area cupang hidung, pipi, leher dan tubuh bagian atas lainnya. Perlu waktu 4-6 bulan sesudah melahirkan untuk menghilangkan problem ini, tetapi pada beberapa orang, ada yang memerlukan waktu lebih usang.

Gunakan ekstrak Raspberry merah atau produk yang mengandung Bioflavinoid untuk memperkuat pembuluh vena Anda. Produk ini aman untuk ibu menyusui. Ibu juga mampu memakai minyak zaitun maupun emolien mirip shea butter (lemak alami yag diekstrak dari pohon Shea) supaya kulit tetap halus.

Kulit kering dan mengelupas


Perubahan hormon sering kali menciptakan kulit kehilangan kelembaban sehingga menciptakan kulit kering dan mengelupas. Masalah ini lazimnya terjadi di sekeliling paras .

Untuk melembabkan kulit tubuh dari luar, ibu bisa mengoleskan lotion yang mengandung Shea Butter atau Jojoba Oil. Sedangkan untuk melembabkan kulit dari dalam, ibu bisa menyantap banyak cairan (air putih) sekurang-kurangnya8 gelas sehari.

Makara kesimpulannya, proses melahirkan memang akan mengubah tubuh seorang perempuan. Apapun kondisi ibu sehabis melahirkan, ibu diberi kemampuan untuk memulihkan diri. Praktis-mudahan ibu bisa menerima keadaan ini selaku bab dari kedatangan seorang bayi. Dan jika ibu merasa ada hal yang mengganggu, konsultasikan terhadap Dokter secepatnya untuk mendapatkan nasehat terbaik.

Post a Comment for "Perubahan Badan Wanita Sesudah Melahirkan"

SAFELINK