Kerudung putih atau biasa dikenal dengan sebutan veil, menjadi aksesori pengantin wanita pada hari akad nikah. Kain tipis yang umum yang dibuat dari materi organdi ini menutupi tampang perempuan hingga sampai ke depan altar.
Namun ternyata, suplemen kepala ini bukan cuma perhiasan biasa. Dilansir dari Goodhousekeeping.com, ternyata penggunaan kerudung pengantin pada mulanya mempunyai tujuan khusus.
Alasan tersebut cukup angker. Awalnya, kerudung pengantin ini ialah kebudayaan dari Roma yang berwarna merah dan berjulukan flammeum. Kerudung merah tersebut berkhasiat menutupi pengantin perempuan dari kepala hingga kaki, untuk menggambarkan pengantin mirip di dalam bara api, untuk menakuti roh jahat yang akan menghancurkan hari besarnya.
Lama-kelamaan, kerudung tersebut menjadi metode pengantin untuk mengusir roh jahat, dan menutupi wajahnya sampai datang di depan altar. Di sisi lain, ritual pengantin laki-laki membuka kerudung di depan altar yaitu simbol berpindahnya kepemilikan sang wanita dari ayah ke suaminya.
Hijab Simpel dengan Mahkota
Kreasi hijab mudah memang banyak dipilih dalam aneka macam acara tidak terkecuali hijab pada pengantin. Berbagai macam alasan untuk memilih model hijab mudah, salah satunya ialah dengan tampilan yang lebih sederhana namun tetap terlihat modis.
Contoh versi hijab dan pakaian dibawah ini memang termasuk mudah dengan pemilihan pakaian payet khas busana pengantin wanita. Model hijab yang dipakai juga cukup sederhana dengan memakai dalaman hijab sedemikian rupa. Cukup memakai satu hijab yang dikreasikan menjadi hijab turban dengan melipat keatas kepala kemudian dilengkapi dengan aksesoris payet dengan warna yang berbeda.
Bagian belakang hijab memakai hijab panjang atau kain khas pengantin yang dibiarkan menjulur kebawah. Mahkota disertakan untuk memperbesar kesan berkelas dan melengkapi tampilan hijab.
Post a Comment for "Argumentasi Pengantin Mengenakan Kerudung Putih"