Berikan Pendidikan Seks Yang Tepat

Kesehatan

Di dalam banyak budaya masyarakat kita, pendidikan seks masih dianggap tabu dan dikesankan sabagai suatu hal yang porno dan tidak pantas untuk dibicarakan, terlebih pada anak dan remaja. Karena itu, alih-alih mengenalkan pendidikan seksual yang tepat, acara pendidikan seksual yang ada sekarang ini, justru ebih banyak memberikan cemas kepada akil balig cukup akal tentang seksualitas.

“Mereka seakan ditakut-takuti bahwa seksualitas yakni sesuatu yang berbahaya,” kata Inez Kristanti, psikolog klinik Angsamerah, dalam event campaign mengenai kesehatan reproduksi bertajuk #AkuDewasa, Selasa, (4,9) di daerah Thamrin, Jakarta Pusat.

Populasi sampaumur di Indonesia cukup besar. Setidaknya 28 persen dari populasi Indonesia adalah sampaumur perempuan dengan era subur & risiko kehamilan. Berdasarkan data tersebut, Sensitif Vivo bersama dengan 20 komunitas sosial menciptakan Campaign perihal kesehatan reproduksi cukup umur, sekaligus memperingati Hari Kesehatan Seksual Sedunia yang diperingati setiap 4 September.

“Makin terbukanya jaringan info digital, jika dibiarkan, besar kemungkinan mereka akan mendapatkan informasi yang salah. Akibatnya, persepsi mereka terhadap kesehatan seksual dan reproduksi bisa mengarah terhadap sikap seks berisiko," ujar CEO Sensitif VIVO, Yoevan Wiraatmaja.

Karena itu, Inez menyarankan agar pendidikan seks pada dewasa diberikan lewat cara komprehensif, tergolong diberi alternatif yang mampu diseleksi oleh mereka sendiri. "Sebagai orang cukup umur, sebaiknya kita memberi pemahaman bagaimana menolong sampaumur untuk mengambil keputusan yang tepat soal reproduksi yang bertanggung jawab. Secara psikologis, dikala seseorang diberi pilihan, dia akan cenderung memilih dengan bijak," ujar Inez, yang juga berprofesi dosen psikologi di Unika Atma Jaya Jakarta tersebut.

Mengenai edukasi seks yang mau diberikan, jangan lupa amati bahan yang mesti sesuai usia. Selain itu, sumbangan informasi yang akurat terkait abstinence dan kontrasepsi juga perlu diberikan pada anak. "Abstinence yaitu cara semoga bisa 100% terhindar dari penyakit menular seksual dan kehamilan yang tak dijadwalkan," papar Inez.

Materi yang mesti sesuai usia, semisalkan mengajarkan dan memberitahu kepada anak usia 6 tahun keatas, contohnya daerah intim yang dihentikan dipegang oleh siapapun, kecuali ibu dan dirinya sendiri. Pengenalan perihal hal-hal demikian tersebut, sudah harus diajarkan sejak dini. Orangtua sudah harus menangani rasa aib mereka saat membicarakan hal sensitif tersebut kepada anak, semoga anak-anak dapat lebih bertanggung jawab menghadapi kedewasaan mereka.

Share :