Cara Aman Traveling Di Periode New Wajar

Tidak tabah rasanya ingin traveling lagi ketika situasi mulai pulih. Kita mendengar pemerintah mulai menunjukkan protokol keselamatan modern untuk menghadapi suasana new wajar , yakni masa yang kita sebut sebagai transisi menuju pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Tidak sabar rasanya ingin traveling lagi ketika situasi mulai pulih Cara Aman Traveling di Masa New Normal

Tentu telah banyak destinasi yang ingin dikunjungi, baik itu pantai ataupun hotel kece yang menjadi wishlist.

Supaya kamu tetap ‘terlindungi’ selama traveling, berikut rangkum tips Cara Aman Traveling di Masa New Normal. Simak, yuk!

1. Selalu bawa hand sanitizer

Cuci tangan secara terpola sangat penting untuk menjaga kebersihan tangan, terlebih mengingat banyak basil sampai virus yang dapat menempel di tangan. Selain itu, kita juga sungguh sering menjamah wajah dengan tangan. Penelitian menunjukkan kita menjamah muka memakai tangan bahkan hingga 23 kali hanya dalam satu jam.

Jika mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir tidak memungkinkan, maka hand sanitizer mampu dipakai menjadi pengganti sabun cuci tangan di mana keefektifannya tidak jauh berlawanan. Studi yang dikerjakan University of Maryland menawarkan, jumlah kuman yang tertinggal pada tangan yang dibersihkan menggunakan sabun dan hand sanitizer ternyata tidak jauh berlawanan.

2. Gunakan masker kain di mana pun

C.D.C. telah menganjurkan bahwa siapa saja untuk mengenakan masker kain jika ingin pergi ke kawasan lazim. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran virus dari orang tanpa gejala (OTG). Namun, dengan memakai masker bukan bermakna kamu kondusif untuk berdekatan dengan orang lain. Kamu tetap harus mengamati protokol mempertahankan jarak yang bagus dan benar.

3. Pilih kursi di dekat jendela pesawat

Jika memungkinkan, saat bepergian dengan pesawat, pilih kawasan duduk yang dekat dengan jendela. Sebuah penelitian dari Emory University mendapatkan, bahwa selama ekspresi dominan flu tempat teraman untuk duduk di pesawat yakni bersahabat jendela. Mengapa? Karena orang yang duduk di kursi dekat jendela mempunyai lebih sedikit kontak dengan orang yang memiliki peluang sakit.

4. Bawa peralatan makan sendiri

Peralatan makan dan minum seperti sendok, garpu, dan tumbler mampu dibawa ke mana pun kau pergi. Dengan menenteng peralatan makan sendiri, kau dapat mencegah terjadinya penularan.

5. Check-in secara online

Kita tahu bahwa salah satu medium penyebaran virus adalah dengan sentuhan. Sedangkan boarding pass ialah salah satu benda yang sering berpindah tangan dan disentuh untuk pengecekan. Solusi untuk menghemat sentuhan di masa pengecekan ialah dengan melakukan boarding pass online.

6. Bawa termometer digital sendiri

Pengecekan suhu badan sudah wajar dikerjakan di area publik ketika ini. Biasanya dengan cara ‘menembakkan’ termometer infrared digital di bagian atas mata (dahi). Karena bentuknya yang besar dan harganya yang relatif mahal, membawanya secara mampu berdiri diatas kaki sendiri tidaklah ideal. Namun, kamu bisa berbelanja termometer yang lebih kecil dan harganya pun lebih murah sekitar Rp20.000-Rp40.000 di toko belanja online. Dengan membawa termometer ini, kamu bisa mengecek suhu tubuh secara reguler di destinasi yang akan kau tuju. Hal ini juga untuk menentukan kalau kau memiliki tanda-tanda demam.

7. Pilih destinasi outdoor daripada indoor

Kita tahu bahwa penyebaran virus lebih banyak di kawasan tertutup (indoor) dan padat. Hal ini menciptakan destinasi outdoor seperti taman, pantai, gunung, dan sejenisnya akan lebih terkenal. Selama menerapkan protokol mempertahankan jarak, destinasi outdoor condong lebih kondusif.